10 Juni 2010

Mengenal Penetapan Tauhid dan Pengkatagoriannya


Tauhid dalam Al-Qur’an

Al-Quran dapat dikatakan seluruhnya berisi penetapan tauhid beserta jenis-jenisnya. Ungkapan ini tidaklah berlebihan karena Al-Qur’an  setidaknya berisi tentang:
  1. Penetapan tentang dzat dan ke-esaan  Allah subhanahu wa ta’ala.
  2. Berita tentang sifat-sifat dan nama-nama Allah serta sifat-sifat yang mustahil dimiliki-Nya.
  3. Perintah untuk beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun. Juga seruan untuk berlepas diri dari segala yang disembah selain Allah.
  4. Penyempurna dari pengakuan tauhid seorang hamba, yaitu ayat-ayat yang berisi perintah dan  larangan. Menjalankan perintah dan meninggalkan larangan termasuk penyempurna tauhid dan hak-hak tauhid.
  5. Kabar tentang orang-orang yang mengamalkan tauhid dan balasan bagi mereka berupa kemuliaan, pertolongan, dan ampunan Allah di dunia dan akhirat. Juga kabar tentang para musuh tauhid dan balasan bagi mereka berupa kehinaan, penderitaan, dan siksa Allah di dunia dan akhirat.

Pengkatagorian Tauhid

Para ulama telah merangkum berbagai dalil dari Al-Qur’an dan Al-Hadits yang berkaitan dengan masalah tauhid kemudian mereka menetapkan pembagian katagori dari tauhid menjadi beberapa jenis. Di antara pembagian tauhid yang ditetapkan para ulama adalah membagi tauhid menjadi tiga katagori, yaitu:
  1. Mengesakan Allah dalam dzat dan perbuatan-Nya. Hal ini berarti kita menetapkan bahwa dzat Allah benar-benar ada dan esa, dan bahwasanya  Allah memiliki perbuatan-perbuatan yang menjadi kekhususan-Nya sebagai Rabb alam semesta (penciptaan, kepemilikan, pemberian rezeki, pengurusan makhluk, menghidupkan,  mematikan, penetapan hukum, memberi nikmat, menimpakan azab, dan lain-lain). Jenis tauhid ini dinamakan Tauhid Rububiyyah.
  2. Mengesakan Allah dalam perbuatan makhluk-Nya, yaitu dalam beribadah. Hal ini mengisyaratkan bahwa Allah adalah satu-satunya illah (sesembahan) yang berhak untuk diibadahi. Tauhid ini dinamakan Tauhid Uluhiyyah.
  3. Mengesakan Allah dalam sifat-sifat dan nama-nama yang dimiliki-Nya. Makna dari tauhid ini adalah kita mengesakan Allah dalam hal nama-nama dan sifat-sifat Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan hadist Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih. Jenis ke-tiga ini dinamakan Tauhid Asma’ wa Shifat.


Dirangkum dari Risalah Dakwah Al-Ilmu Bandung Edisi III/1-15 Dzulqa'dah 1426 H (plus penambahan seperlunya)
-deni-

0 komentar: